Sore, sebuah kata yang tergambar
di benak saya akan suasana damai di sawah bersama dengan burung-burung
didalamnya. Hamparan padi yang menghijau, langit biru, anak-anak kecil bermain
sepeda, bapak-bapak mengurus sawahnya, dan tentunya burung yang beraktifitas di
ekosistem sawah ini.
 |
Sebelum ke sawah, Cinenen jawa / Orthotomus sepium di samping rumah |
Selalu begitu ketika saya dirumah, terlalu menarik untuk melewatkan
sore hari jika hanya glundang-glundung ra
ceto dirumah. Mbangno ra mutu,
mending mlaku-mlaku, mumpung masha
direlakan oleh pemiliknya untuk saya ajak jalan-jalan. Karena mempertimbangkan
waktu dan biaya, jelas sawah adalah tempat yang cukup asik untuk diubeg-ubeg. Selain karena didekat rumah
saya, sawah juga mengingatkan akan masa kecil saya ngundo layangan (bermain laying-layang) dan golek jangkrik (mencari jangkrik). Sawah ini berada di Kampung
yang secara administrasi masuk di Kabupaten Sleman namun mepet mBantul , Kranggan namanya.
Seperti biasa, burung yang sibuk terbang tak pernah terlihat
bertengger dari keluarga Apodidae yaitu walet linchi/
Collocalia linchi. Si
Layang-layang api/ Hirundo rustica
sudah balik ke Negara asalnya untuk berbiak setelah berbulan-bulan menjadi
imigran mendominasi sawah disini. Melihat di strata bawahnya, keluarga
Estrildidae yang umum adalah Bondol jawa / Lonchura
leucogastroides dan Bondol
peking/ Lonchura punctulata. Kalau diamati, bulan ini mereka sedang
melimpah-melimpahnya karena banyak sekali sarang dan individu muda dalam satu flok bondol dewasa. Kemricik, begitu saya menyebutnya karena mereka berisik ketika berkelompok
entah ketika terbang, mencari makan di tanaman padi, atau ketika bertengger
dalam satu kompi.
Burung petengger lain yang selalu menggemaskan yaitu Cabai
jawa / Dicaeum trochileum.
 |
cabai jawa, fresh |
Ndas abang (kepala
merah) kalau orang sini menyebutnya karena melihat dari morfologinya yang
paling mencolok yaitu kepalanya berwarna merah menyala untuk yang jantan. Di
sawah tidak hanya tanaman padi, namun juga beberapa pohon perindang di pematang.
Salah satunya talok yang tumbuh entah disengaja atau khilaf di karena pohon ini
mudah tumbuh sembarangan. Burung ini teramati asik di pohon talok yang berbuah.
Buah talok memang salah satu dietnya. Ketika di kampus, sering menemuinya
sedang memakan buah yang ketika masak berwarna merah ini.
 |
cabai jawa makan buah talok, lokasi di kampus UNY.(dokumantasi pribadi). |
Masya Allah, cabai ini tanpa canggung menelisik di atas saya berdiri. Seketika
langsung saya abadikan dengan beberapa frame. Merah, merona, imut, menggemaskan
nian burung ini. Gusti Allah Maha
Sempurna.
 |
pose ganteng |
 |
garuk-garuk telinga |
Sore itu tidak banyak waktu
pengamatan karena saya berangkat sudah pukul 16.30. Puas dengan cabai jawa,
saya memutuskan pengamatan dijalur pulang.
Saya berpikiran bahwa cabai tadi adalah judul tulisan ini,
namun Tuhan berkata lain.
Ketika di bawah pohon munggur, burung yang berada di tajuknya
lah yang menjadi primadona saya sore itu. Empat ekor burung berukuran kecil, berwarna
cerah, berekor panjang. Dialah Sepah kecil / Pericrocotus
cinnamomeus. Ini
pertama kali saya menemukan sepah kecil di kawasan saya (maksudnya kampung dimana
saya tinggal). Seperti setetes air di
gurun? Ah tidak selebay itu. Namun tetap disyukuri. Ketika saya kecil,
sempat melihat burung ini di pohon yang sama namun belum tahu namanya. Ketika
sudah gabung Bionic, baru tahu namanya. "Tsyi-tsyi-tsyi-tsyi", begitu mereka memanggil satu
sama lain. Mackinnon menyebutkan mereka
penghuni tetap di Jawa dan Bali, tersebar luas dan
cukup umum terdapat di dataran rendah,
lebih
menyukai hutan terbuka, hutan mangrove, tanah pertanian, dan pedesaan, terbang dalam kelompok kecil yang aktif dan ribut, mencari
makan di puncak pohon-pohon yang tinggi.
Alhamdulillah beberapa frame didapat untuk
sekedar dokumentasi.
 |
jantan dan betina |
 |
jantan |
 |
jantan |
 |
jantan dan betina |
Saya pun mengakhiri birding saya sore
itu setelah anak-anak kecil datang dan bertanya lagi nyoting opo mas? (sedang motret apa mas). Anak-anak kecil
disini menyebut orang yang sedang menggunakan kamera dengan nyooting (dari kata
shooting/merekam/membuat video). Haha namanya juga anak-anak.
 |
kiri : Denis, kanan : Rahel. |
Bulan mulai memancarkan cahayanya,
mamalia mulai memainkan kemampuan terbangnya, kumandang Adzan telah berseru
disegala penjuru, saya pun pulang.
 |
kelelawar dan bulan |
Tidak banyak burung yang saya temui,
malah sangat sedikit kalau saya menyebutnya. Salah satu nikmat dari Gusti Allah
ya sepert ini, nikmat pengamatan. Tidak perlu muluk-muluk, sederhana namun
tetap disyukuri.
Berikut beberapa dokumentasi burung
yang saya temukan di sawah beberapa bulan lalu.
 |
pose ganteng |
 |
biru,merah,putih |
 |
layanglayang api pra dewasa |
 |
ketika sayap membentang |
 |
biru dongker :D
|
 |
prenjak padi |
 |
kekep babi |
 |
kekep babi |
 |
kekep babi |
Salam lestari :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar